Banyuasin,beritamedianusantara.com- Gegara dalam orasinya pada aksi solidaritas Forum Komunikasi Kepala Desa Indonesia (FKKDI) Banyuasin, berlangsung di Kantor Bupati dan di Pengadilan Negeri (PN), Kamis (19/9/2024) yang lalu sebut LSM dan wartawan bergaya preman bakal ada aksi tandingan.
Dalam demo dimaksudkan FKKDI tersebut meminta PJ. Bupati dan PN Banyuasin bebaskan Ibrahim Kades Air Solok Kecamatan Air Salek Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan, yang saat ini di tahan dan telah masuk tahap persidangan karena melakukan pembacokan terhadap salah satu warganya dalam upaya untuk membela diri sekaligus menjaga harkat martabat sebagai seorang Kades.
Aksi demo dikomandoi Ambo Tuo Kades Teluk Payo (Korak) dan Ilin Sumantri Kades Rantau Harapan (Korlap) itu akhirnya dapat kritikan tajam dari Lembaga Evaluasi dan Monitoring Anggaran Negara (LEMAN) Sumsel yang diketuai oleh Salim Owner.
Salim kepada wartawan media ini menilai aksi solidaritas itu sudah melebar kemana-mana, maksud dari sebut-sebut nama LSM dan wartawan dalam pernyataan sikap aksi solidaritas tersebut apa, ada penggalan kalimat dipernyataan yang menyatakan “Belakangan ini misalkan Premanisme berkedok LSM dan Wartawan” Kalimat ini tentu tidak ada urgensinya ke aksi solidaritas, silahkan sampaikan pendapat dimuka umum.
Kami ikuti setiap perkembangan kasusnya yang melibatkan Kades itu. Dari awal tidak ada sangkut paut dengan LSM dan Wartawan yang ada dipemberitaan oknum Kades bacok Preman.
“Jika dalam pernyataan sikap mengecam tindak tanduk gaya Premanisme kami sangat setuju, disini kenapa mengaitkan LSM dan Wartawan, jelas ada tendensi. kalimat ini nyerempet LSM dan Wartawan se-Sumsel bahkan Secara Nasional, mestinya jika memang ada oknum LSM dan Wartawan melakukan pemerasan laporkan, biar jelas artinya ada oknum yang nakal, jelas Pria biasa disapa “SO lantang”.
Lagi pula kenapa Kades harus “alergi” selagi Kades benar hadapi dengan santun, selaku pejabat tertinggi ditingkatkan desa, siapapun yang bertamu disambut baik. Kalaupun ada oknum yang mengatasnamakan LSM dan Wartawan tidak jelas abaikan dan sekali lagi laporkan ke Polisi jika melakukan pemerasan. Maka dari itu berkemungkinan akan ada aksi tandingan agar pelaku dihukum seberat-beratnya karena telah memakai gaya Premanisme, juga agar dilakukan audit secara mendalam dana desa kades – kades yang aksi hari ini, kami akan mendorong hal itu di Kejari Banyuasin. Pungkasnya menutup sesi wawancara.
Menanggapi hal tersebut Ilin Sumantri (Korlap) menuturkan, bahwa nama LSM dan Wartawan sering kali dicatut oknum yang tidak jelas, kami mengapresiasi kinerja LSM dan Wartawan yang benar-benar menjalankan tugas Kontrol sosial dan kegiatan Jurnalistik.”ya itu kan sdah jelas ndo seolah nama wartwan n Lsm de cekut mereka ngaku wartwan atau lsm padahal mrka bkan wartwan atau lsm” jelasnya.
Ilin menambahkan, mohon maaf kalau hal itu diartikan berbeda kawan-kawan LSM dan Wartawan.”kurasa, tpi mhon kalau pemahaman aku salah, Kalaupun ada pemahaman berbeda, silakan itu hak berpendapat kawan-kawan”, jawab Dia saat dibincangi via telepon seluler saat itu.(BMN)
Editor : waluyo
Sumber berita IWO Banyuasin
More Stories
Koramil 724-13/Nogosari Turut Kawal Yakes Pasien ODGJ
Koramil 724-14/Klego Ajak Petani Percepat Masa Tanam
Babinsa dan Bhabinkamtibmas Bantu Pendistribusian Gizi Kepada Difabel