27 September 2025

Satgas TMMD Boyolali Sosialisasikan Bahaya Narkoba dan Pernikahan Dini di SMANSA Kemusu

Boyolali,beritamedianusantara.com- Dalam rangka mendukung pembangunan (SDM) sumber daya manusia di wilayah pedesaan, Satgas (TMMD) TNI Manunggal Membangun Desa Sengkuyung Tahap III Tahun 2025 dari Kodim 0724/Boyolali mensosialisasikan dan penyuluhan tentang bahaya narkoba serta pernikahan dini. Kegiatan ini berlangsung di Aula SMA Negeri I (SMANSA) Kemusu Dukuh Ngleban Desa Klewor Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Jawa Tengah, pada Selasa (05/08/2025).

Kegiatan tersebut mendapat antusiasme tinggi dari para siswa dan tenaga pendidik. Bertindak sebagai narasumber, Suratno Haidar, M.S.Pd dari KUA Kemusu memaparkan dampak serius dari pernikahan dini.

Menurutnya, pernikahan dini itu di bawah usia 19 tahun sangat rentan secara fisik maupun psikologis, karena belum siap jalani kehidupan rumah tangga yang menuntut kematangan berpikir dan mental.

“Pernikahan usia dini jadi salah satu faktor penyumbang angka perceraian tertinggi. Hal ini dipicu oleh pergaulan bebas, pengaruh media sosial, serta kurangnya pemahaman akan kesiapan hidup berkeluarga,” jelasnya.

Pada kesempatan itu Danramil 18/Kemusu, Lettu Inf Heri Santoso, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian TNI dalam membina dan melindungi masyarakat, khususnya generasi muda, dari ancaman sosial yang nyata seperti narkoba dan pernikahan dini.

“Kegiatan ini upaya edukatif dan preventif yang sangat penting dan TMMD tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tapi juga turut membangun karakter dan kualitas sumber daya manusia,” ungkap Danramil tegas.

Ia juga menambahkan, kehadiran TMMD di SMANSA Kemusu ini menjadi bukti bahwa sinergi TNI dan masyarakat tak hanya terjadi di lapangan pembangunan, tetapi juga dalam menciptakan generasi muda yang tangguh, sehat dan berkualitas.

Sementara itu, AKP Sugihantoro, S.H., M.H. dari Polres Boyolali turut mengingatkan pentingnya kesadaran generasi muda terhadap bahaya narkotika dan zat adiktif lainnya.

Ia menyebutkan, penyalahgunaan narkoba saat ini sudah merambah ke segala lapisan masyarakat dan menjadi ancaman serius bagi masa depan bangsa.

“Generasi muda seharusnya menjadi tumpuan harapan bangsa. Namun, kenyataannya banyak yang mulai tergerus oleh bahaya narkoba. Zat adiktif tersebut merusak syaraf dan menghilangkan kemampuan berpikir jernih,” ungkapnya.

Diharapkan, kegiatan sosialisasi ini bisa menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat pelajar untuk bersama-sama guna mencegah penyalahgunaan narkoba dan meminimalisir pernikahan dini, demi masa depan bangsa yang lebih baik.

Salah satu pelajar pun berharap, agar aparat penegak hukum (APH) dalam hal ini pihak kepolisian berkomitmen dalam membrantas peredaran narkoba.

“Jangan hanya para pengguna dan pengedar yang ditangkap, namun aktor utamanya yang wajib untuk ditangkap dan disanksi hingga hukuman mati”, jelasnya saat ditanya wartawan usai mengikuti acara itu.(BMN/Agus Kemplu)